Pilih Berubah Atau Kalah
Review Nice Homework #9 [Kelas Martikulasi IIP Batch #5]
BERUBAH ATAU KALAH
“Barang
siapa hari ini LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN, dialah tergolong orang yang BERUNTUNG
Barang
siapa yang hari ini SAMA DENGAN HARI KEMARIN dialah tergolong orang yang MERUGI
dan
Barang siapa yang hari ini LEBIH BURUK DARI HARI KEMARIN dialah tergolong orang
yang CELAKA”
– HR HAKIM –
– HR HAKIM –
Berubah adalah sebuah keniscayaan bagi kita
semua, karena kalau anda tidak pernah berubah, maka sejatinya kita sudah mati.
Maka dengan membaca Nice Homework #9 ini, kami bangga dengan banyaknya ide-ide
perubahan yang sudah teman-teman tuangkan dalam tulisan. Kebayang tidak,
andaikata dari seluruh peserta matrikulasi Ibu Profesional ini menjalankan
langkah pertama perubahan yang sudah dituangkan dalam ide-ide di NHW#9, akan
muncul berbagai perubahan-perubahan kecil dari setiap lini kehidupan.
Andaikata hanya 10 % saja yang berhasil
menjadikan ide perubahan ini menjadi sebuah gerakan nyata, maka sudah ada
sekitar 100 lebih perubahan –perubahan kecil menjadi sebuah gerakan-gerakan
positif baru yang memicu munculnya perubahan besar.
Untuk itu kita perlu mencari yang namanya Tipping
point agar perubahan-perubahan yang kita lakukan bisa memberikan impact
perubahan yang besar.
The Tipping point : the point at which a
series of small changes or incidents becomes significant enough to cause a
larger, more important change – Malcolm Gladwell –
Tipping point adalah titik di mana
usaha-usaha kecil yang dilakukan berakumulasi menjadi satu hal besar yang cukup
signifikan untuk dianggap sebagai perubahan. Istilah tipping point sudah lama
digunakan dalam bidang sosiologi, tapi baru populer setelah dibahas secara
mendalam oleh Malcolm Gladwell dalam bukunya yang berjudul The Tipping
Point: How Little Things Can Make a Big Difference
Tidak perlu orang banyak untuk menyukseskan
gerakan yang akan anda lakukan. Kalau bisa dengan suami dan anak-anak sebagai
satu team, itu sudah cukup. Namun apabila tidak memungkinkan, maka temukan
beberapa orang yang satu visi dengan anda, meski dengan misi yang berbeda-beda,
pasti akan bertemu.
Dalam ekonomi, ada Pareto Rule yang
menyatakan bahwa 80% dari pekerjaan yang ada sebenarnya diselesaikan hanya oleh
20% orang, yang berarti gerakan kita harus punya 20% orang spesial ini untuk
bisa mencapai tipping point. Di bukunya, Gladwell mengupas tentang tiga jenis
orang yang menentukan kesuksesan adopsi sebuah ide atau gerakan.
Connector
Connector adalah mereka dengan kemampuan
bersosialisasi luar biasa yang bisa menghubungkan orang dari berbagai bidang.
Sepanjang yang kami tahu, suatu gerakan bisa jadi besar kalau bisa merangkul
banyak orang untuk berkolaborasi. Inilah mengapa kita perlu tipe-tipe connector
di komunitas atau gerakan apapun. Mereka adalah jenis orang yang secara natural
selalu percaya diri untuk lebur dan bersosialisasi.
Tidak
hanya sekedar gaul dan kenal banyak orang, Connector juga harus punya
sensitivitas untuk bertanya,
“Siapa
ya yang saya kenal yang bisa membantu gerakan ini?”
atau
“Bagaimana
cara menghubungkan si A dari bidang ini dan si B dari bidang itu untuk berkolaborasi?”
Maven
Maven adalah mereka dengan pengetahuan
sangat luas yang senang mengakumulasi informasi dan membagikannya. Bisa
dibilang maven adalah orang-orang yang sangat senang belajar. Tidak hanya jadi
nerd yang menyimpan semua ilmunya sendiri, maven senang membagikan
temuan-temuan barunya kepada orang lain. Orang-orang seperti maven yang punya
antusiasme dalam berbagi bisa menarik orang-orang ke sebuah gerakan, melalui
api mereka dalam menyebarkan insight bermanfaat.
Salesman
Salesman, tentu, adalah mereka yang punya
kemampuan persuasi luar biasa. Salesmen tentu saja dibutuhkan untuk
“menjual”apa sebenarnya misi yang dibawa, dengan kemampuan mempersuasinya yang
sangat hebat. Tanpa berniat menjual pun, orang-orang yang gifted sebagai
salesman selalu bisa bikin orang tertarik dengan apapun yang dibicarakannya. Kebanyakan
dari sebuah gerakan memiliki kemampuan salesman, tapi tidak punya connector dan
maven untuk mengimbangi. Maka sejatinya kita perlu 3 orang saja di awal
membangun sebuah gerakan perubahan di sekitar kita, ada salesman yang bisa
menjual gagasan kita ke pihak lain, ada connector yang berpikir strategis untuk
menghubungkan pihak A dan B, serta maven yang pinter dan senang berbagi.
Setiap orang punya tipping point. Titik
dimana persepsi, kebiasaan, bahkan hidup seseorang berubah secara mendadak, dan
efeknya cukup dahsyat terhadap kehidupan kita semua. Oleh sebab itu, tipping
point bukan titik balik, tetapi titik perubahan. Ia merupakan titik kritis dari
kondisi A ke kondisi B.
Selamat berkolaborasi untuk menemukan
tipping point teman-teman semua dengan ide-ide perubahan yang sudah dituangkan
dalam bentuk NHW#9.
Lihatlah potensi kekuatan di keluarga kita
terlebih dahulu, baru merambah ke luar.
Salam Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani
Sumber Bacaan:
Malcolm Gladwel, Tipping Point: How Little
Things Can Make a Big Difference , 2000
Materi Matrikulasi sesi #9, Ibu Sebagai Agen
Perubahan, 2017
Hasil Nice Homework #9 para peserta
matrikulasi Ibu Profesional batch #3, 2017
Tidak ada komentar untuk "Pilih Berubah Atau Kalah"
Posting Komentar