Bunda Sebagai Agen Perubahan
Materi #9: Bunda Sebagai Agen Perubahan [Kelas Martikulasi IIP Batch 5]
Disclaimer : materi yang saya tulis ini bukan milik saya. All credits dari Tim Martikulasi IIP. Saya tuliskan kembali dengan tujuan sebagai catatan pribadi dan berbagi manfaat
Perempuan khususnya seorang ibu adalah
instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu
untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender.
Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan
fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas
yang sama.
Keberadaan Ibu di masyarakat akan
meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan
keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas
masyarakat.
Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita
selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena
“mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1
generasi”
Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan
maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar
biasa kan impactnya.
Darimanakah mulainya?
Kembali lagi, kita harus memulai perubahan
di ranah aktivitas yang mungkin menjadi
“MISI SPESIFIK HIDUP KITA”
Kita harus paham JALAN HIDUP kita ada
dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai CARA MENUJU SUKSES.
Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat
lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita
lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi CHANGEMAKER FAMILY.
Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil
yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita
terhadap sebuah perubahan. Maka gunakan pola kaizen (Kai = perubahan ,
Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada
pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Setelah terjadi perubahan-perubahan di
keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar
kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita
di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan
anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal
kecil yang kita bisa,
START FROM THE EMPHATY
Inilah kuncinya.
Mulailah perubahan di masyarakat dengan
membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga. Sehingga
aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan
keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.
Setelah EMPHATY maka tambahkan
PASSION , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI
di masayarakat KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan
suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada
yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras,
LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di
masyarkat.
Inilah indikator bunda shalehah, yaitu bunda
yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan
sekitarnya. Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan
peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.
Salam Ibu Profesional
Penyusun:
Tim Matrikulasi Ibu Profesional
Tujuan:
Disampaikan di Kelas Martikulasi Institut Ibu Profesional Pekan Pertama
Referensi:
Masaaki Ima, Kaizen Method,
Jakarta , 2012
Ashoka Foundation, Be a
Changemaker: Start from the Emphaty, 2010
Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama
Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari, 2016
Tidak ada komentar untuk "Bunda Sebagai Agen Perubahan"
Posting Komentar