Tazkiyatun Nafs
Disclaimer : materi yang saya tulis ini bukan milik saya. All credits dari Tim Pengurus HEbAT Pusat. Saya tuliskan kembali dengan tujuan sebagai catatan pribadi dan berbagi manfaat.
Apakah itu tazkiyatun nafs ?
Mengapa harus tazkiyatun nafs ?
Apa fungsi tazkiyatun nafs ?
Bagaimana cara melakukan tazkiyatun
nafs ?
Mengapa
tazkiyatun nafs menjadi bekal prioritas dalam mendidik anak?
Syaikh
Said Hawwa menjelaskannya tazkiyatun nafs sebagai upaya membersihkan
diri dari perbuatan syirik dan cabang cabangnya, menanamkan nilai nilai tauhid
serta beribadah didasari keikhlasan. Ulama lain pun banyak memberikan
penjelasan ttg tazkiyatun nafs.
Konsep
tazkiyatun nafs secara sederhana dapat dipahami dari al Qur`an Surat 91 ayat 7
s/d 10.
“Demi
Jiwa dan apa yang menyempurnakannya. maka Allah mengilhamkan kepada
jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang
yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya,” [Surat Ash-Shams 7 – 10]
Dari
rangkaian ayat di atas tazkiyatun nafs adalah respon terhadap ilham
(inspirasi) perbuatan kefasikan dan ketaqwan. Tidak ada manusia yang
terbebas dari inspirasi (ilham) kefasikan dan ketakqwaan. Manusia harus memilih
respon terhadap kedua ilham tersebut. Orang yang merespon positif ilham
fasik akan melakukan perbuatan keji maka kotorlah jiwanya. Dan akan sulit
merespon positif ilham takwa. Fungsi utama tazkiyatun
nafs adalah sebagai strategi sekaligus benteng jiwa dalam menghadapi godaan
setan.
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah -langkah syaitan.
Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan
itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya
tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak
seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatanperbuatan keji dan mungkar itu)
selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [QS 24 ayat 21].
Pada
dasarnya melakukan tazkiyatun nafs sederhana yaitu dengan menjauhi dosa.
Namun ada 1 hal penting yg perlu dihindari agar tazkiyatun nafs dapat
terlaksana dengan mudah, yaitu jangan merasa suci
sekalipun sudah menjauhi atau tidak melakukan dosa besar.
(Yaitu)
orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari
kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia
lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan
ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan
dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. [QS. 53
ayat 32].
Lalu,
mengapa tazkiyatun nafs penting dalam mendidik anak? Kita semua
sepakat atau minimal penah mendengar hadits tentang setiap anak lahir dalam
keadaan fitrah. Bagaimana mau mendidik anak yang fitrah, kalau orangtua
terpapar atau bahkan terkontaminasi inspirasi futur? Nah di sinilah urgensi tazkiyatun
nafs.
Oleh: Ust. M. Ferous
Disusun oleh: Tim Pengurus Pusat HEbAT
Tidak ada komentar untuk "Tazkiyatun Nafs"
Posting Komentar