Sungguh-sungguh dalam Melaksanakan Misi Hidup
Review Nice Homework #3 [Kelas Martikulasi IIP Batch #5]
Kalau kamu ingin berbincang-bincang dengan DIA, maka temuilah
DIA dengan caramu, Tetapi apabila kamu ingin mendengar DIA berbicara, memahami
apa kehendakNya padamu, maka IQRA', bacalah semua tanda cintaNya untuk
kita, mulai dari surat cintaNya sampai dengan orang-orang dan lingkungan di
sekeliling kita.
Apa yang sudah teman-teman lakukan di proses nice homework
#3 ini adalah proses IQRA' (membaca).
Dimulai dari membuat surat cinta. Mengapa harus membuat surat
cinta? karena bagaimana anda bisa merasakan surat cintaNya, kalau anda sendiri
tidak pernah menghargai betapa beratnya menuliskan sebait demi sebait surat cinta
untuk kekasih anda.
Dan kita semua belajar bagaimana melihat respon, surat cinta
yang disampaikan dengan hati, kadang tidak pernah berharap apapun, mulai dari
dicuekin, meski tanda centang sudah berubah warna biru sampai dengan surat cinta
balasan suami yang ditulis di wall FB yang membuat hati makin mengharu biru.
Demikianlah Sang Maha Pemberi Cinta, kadang memberi tanpa
meminta. Surat cinta sudah dikirim, waktu pertemuan sudah ditentukan, _candle
light_ dengan hidangan istimewa di sepertiga malam terakhir sudah disiapkan, tapi
kita kekasihnya tetap dingin dengan seribu satu alasan. Tetapi DIA tetap
mencintai kita, tanpa Pamrih.
Menyitir puisi Sapadi Djoko Damono,
Menyitir puisi Sapadi Djoko Damono,
aku ingin mencintaimu
dengan sederhana
dengan kata yang tak
sempat diucapkan
kayu kepada api yang
menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu
dengan sederhana
dengan isyarat yang
tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang
menjadikannya tiada
Maka tetaplah alirkan cinta kepada pasangan anda, anak-anak anda, jangan pernah berhenti, seberapapun menyakitkannya balasan yang anda terima. Terima kasih untuk kebesaran hati teman-teman mempercayakan grup ini untuk menerima aliran rasa anda. Setelah mengalirkan rasa, sekarang mulailah melihat dua kalimat yang sangat penting ini untuk memaknai apa makna sebuah MISI KEHIDUPAN:
“Dua hari yang paling penting
dalam hidupmu adalah hari pada saat kamu dilahirkan dan hari di saat kamu
menemukan jawaban mengapa kamu dilahirkan”
Setiap dari kita memiliki misi spesifik hidup yang sangat
penting digunakan dalam membangun peradaban. Langkah berikutnya adalah kita
akan dipertemukan dengan partner hidup kita, anak-anak kita dimana mereka
membawa misi hidupnya sendiri-sendiri, dan bersama kita dalam sebuah keluarga.
Beberapa gabungan misi spesifik hidup setiap anggota keluarga tersebut akan bersinergi
membentuk sebuah misi spesifik keluarga. Inilah yang akan menjadi amunisi
kekuatan kita untuk mengarungi samudera di atas bahtera rumah tangga, baik di
saat ombak tenang, maupun saat badai menghadang.
Maka ada satu kalimat lagi yang bisa lebih membantu kita
untuk memaknai apa arti sebuah misi keluarga.
“Dua fase yang paling penting
dalam hidupmu adalah fase di saat kamu bertemu dengan jodohmu dan fase di saat
kamu menemukan jawaban mengapa kamu berdua dipertemukan”
Dengan demikian makin paham kita bahwa semua menginginkan
'keberadaan' kita dan keluarga kita, Allah tidak pernah menciptakan sesuatu
dengan sia-sia.
"Maka
bersungguh-sungguhlah dalam menjaga "amanah" yang sudah diberikan
dengan sepenuh cinta untuk
kita."
Semua keluarga berjalan menuju sebuah VISI HIDUP.
Kesamaan visi hidup inilah yang membuat kita bisa bersama-sama dalam satu
gerakan dengan saling menguatkan peran masing-masing sesuai dengan misi
spesifik hidup dan keluarga masing-masing.
Inilah VISI HIDUP kita semua dalam membangun peradaban,
terlalu berat apabila dikerjakan sendiri-sendiri, maka kerjakanlah dengan misi
spesifik kita masing-masing.
Jangan pernah bandingkan diri anda/anak anda/keluarga anda
dengan diri/anak/keluarga lain. Tapi bandingkanlah dengan diri/anak/keluarga
anda sendiri. Apa perbedaan anda hari ini dengan perbedaan anda satu tahun yang
lalu.
"Kuncinya bukan
pada seberapa banyak harta yang kita miliki,
melainkan seberapa BERSUNGGUH-SUNGGUH
nya kita dalam menjalankan MISI HIDUP kita."
Penyusun :
Disusun oleh Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional
Salam Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani
Sumber Bacaan:
Materi Matrikulasi Membangun Peradaban dari Dalam Rumah, IIP, 2018
Tulisan-tulisan Nice
Homework #3 dari para peserta matrikulasi IIP, 2018
Hasil diskusi
penajaman misi hidup dengan bapak Dodik Mariyanto dan Abah Rama Royani
Tidak ada komentar untuk "Sungguh-sungguh dalam Melaksanakan Misi Hidup"
Posting Komentar