Komitmen dan Konsisten
Review Nice Homework #2 [Kelas Martikulasi IIP Batch #5]
Review nice homework #2 Pertama yang
akan kami katakan adalah SALUT untuk para bunda dan calon bunda peserta
matrikulasi Ibu Profesional yang berhasil mengalahkan "rasa" berat
untuk mengerjakan nice homework #2 ini.
Kalau di Jawa ada pepatah yang mengatakan
"Ojo kalah karo wegah" (Jangan mau kalah dengan rasa malas). Karena
sebenarnya kalau urusan membuat checklist profesionalisme ini bukan MAMPU atau
TIDAK MAMPU melainkan MAU atau TIDAK MAU.
Terbukti teman-teman bisa melakukannya
di tengah kesibukan yang luar biasa. Kami sangat menghargai proses teman-teman
membuat checklist profesionalisme ini. Mulai dari menanti-nanti jawaban dari
suami dan anak bagi yang sudah berkeluarga, maupun melakukan kesungguhan
bermain “andaikata aku menjadi istri dan ibu” bagi yang sedang dalam proses
memantaskan diri membangun keluarga.
Ada yang terkaget-kaget dengan banyaknya list
jawaban dari suami dan anak-anak, ada juga yang bingung dengan jawaban dari
para suami dan anak, karena terlalu sederhananya keinginan mereka terhadap kita,
demi sebuah kebahagiaan.
KOMITMEN DAN KONSISTEN
Dua kata itulah yang akan menjadi kunci
keberhasilan kita dalam membuat checklist profesionalisme ini. Buatlah komitmen
setahap demi setahap, sesuai dengan kemampuan kita, kemudian belajar istiqomah,
konsisten menjalankannya. Konsistensi kita terhadap sebuah komitmen yang
indikatornya kita susun sendiri, akan menjadi pondasi kita dalam menyusun “DEEP
HABIT” yaitu kebiasaan-kebiasaan yang dibangun secara terus menerus untuk
mendukung aktivitas yang membutuhkan fokus, ketajaman berpikir dan benar-benar
krusial untuk hidup kita.
Selama ini disadari atau tidak banyak
diantara kita memaknai aktivitas sehari-hari mendidik anak dan mengelola
keluarga sebagai aktivitas “SHALLOW WORK”, yaitu aktivitas yang dangkal,
tidak fokus, penuh distraksi (gangguan-gangguan) sehingga tidak memunculkan
perubahan besar dalam hidup kita, bahkan banyak yang cenderung bosan dengan
kesehariannya.
Selama ini status-status dangkal yang terus
mengalir di sosial media seperti Facebook (FB) ditambah puluhan notifikasi
whatsapp (WA) sering membuat kita terjebak dalam “shallow activities”,
kelihatan sibuk menghabiskan waktu, tetapi sebenarnya tidak memberikan hasil
nyata bagi perubahan hidup kita.
Harapan kami dengan adanya Checklist
Profesionalisme Perempuan ini, teman-teman akan lebih fokus dalam proses “peningkatan
kualitas diri” kita sebagai perempuan, istri dan ibu. Meski kita menggunakan
media WA dan FB sebagai kendaraan belajar kita, tetapi kita bisa mengubah
aktivitas yang dulunya masuk kategori SHALLOW WORK menjadi DEEP WORK
(aktivitas yang memerlukan fokus, ketajaman berpikir sehingga membawa perubahan
besar dalam hidup kita).
Untuk
itu mari kita lihat kembali Checklist kita :
1. [1] Apakah
kalimat-kalimat di checklist itu sudah spesifik? misal kalimat "akan
mengurangi aktivitas gadget selama di rumah" akan lebih baik anda ganti
dengan, setiap hari akan menentukan Gadget hours selama 2 jam.
2. [2] Apakah
kalimat-kalimat di checklist sudah terukur? misal "Menyelenggarakan
aktivitas ngobrol di keluarga", akan lebih baik kalau diganti dengan
" Sehari minimal menyelenggarakan 1 x family forum (ngobrol) di rumah
bersama keluarga"
[3] Apakah
checklist yang kita tulis mudah dikerjakan dengan tambahan sedikit usaha? Misal
sehari akan membaca 2 buah buku tentang pendidikan? ukur diri kita apakah
mungkin? karena selama ini sehari-harinya kita hanya bisa membaca paling banyak
10 halaman.
Maka akan lebih baik kalau anda ganti. Membaca 15 lembar buku
parenting setiap harinya.
Sesuatu yang
terlalu susah diraih itu akan membuat kita stress dan akhirnya tidak
mengerjakan apa-apa, tetapi sesuatu yang sangat mudah diraih itu akan membuat
kita menyepelekan. Kembali ke istilah jawa ini namanya "gayuk...gayuk
tuna" (contoh kasus, kita mau ambil mangga di pohon yang posisinya tidak
terlalu tinggi, tetapi cukup berusaha dengan satu lompatan, mangga itu akan
bisa teraih. Tidak juga terlalu pendek, sambil jalan aja kita bisa memetik
mangga tersebut. Biasanya jadi tidak menghargai proses).
4. [4] Apakah
tantangan yang kita tulis di checklist ini merupakan tantangan-tantangan yang
kita hadapi sehari-hari? misal anda adalah orang yang susah disiplin selama
ini. maka sangat pas kalau di checklist anda tulis, akan berusaha tepat waktu
di setiap mendatangi acara IIP baik offline maupun online.
Jadi jelas memang akan menyelesaikan tantangan yang ada selama ini.
5. [5] Berikan
batas waktu pada proses latihan ini di checklist. Misal akan membaca satu buku
satu minggu selama bulan November. Akan belajar tepat waktu selama 1 bulan
pertama mulai bulan depan. Kelima hal tersebut di atas akan memudahkan kita
pada proses evaluasi nantinya. Silakan teman-teman lihat kembali checklist
masing-masing. Kita akan mulai melihat seberapa bekerjanya checklist itu untuk
perkembangan diri kita.
6. [6] Silakan
di print out, dan ditempel di tempat yang kita lihat setiap hari. Ijinkan suami
dan anak-anak memberikan penilaian sesuai dengan yang kita tentukan. Andaikata
tidak ada yang mau menilai, maka diri andalah yang paling berhak menilai
perkembangan kita.
Berusaha
JUJUR kepada diri sendiri.
Penyusun :
Disusun oleh Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional
Salam Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani
Sumber:
Deep Work, Cal Newport, E book, akses
30 Oktober 2016.
Materi “MENJADI IBU PROFESIONAL”
program Matrikulasi IIP, batch #5, 2018
Hasil Nice Home Work #2, peserta
program Matrikulasi IIP batch #5, 2018
Tidak ada komentar untuk "Komitmen dan Konsisten"
Posting Komentar