Perjalanan Mengenal HEbAT Community
Awal mula saya mengenal HEbAT Community di tahun
2016 ketika masih domisili di Yogyakarta sebagai mahasiswa di sebuah
universitas Gadjah tapi berlogo bunga (qiqiqi) dan merangkap sebagai santri
dengan status belum menikah, didorong kebutuhan merasa perlu belajar ilmu
parenting di usia 23 tahun sebagai bekal menapaki jenjang pernikahan nantinya, sembari
berdo’a semoga bisa menikah di usia maksimal 25 tahun (walau pun kondisinya
belum mapan dan nggak punya modal sepeserpun buat nikah, saya berpikir yang
penting punya ilmunya). Di usia itu saya mulai berburu berbagai ilmu parenting
baik dari buku, seminar, workshop serta meluangkan waktu khusus untuk berselancar
di dunia maya hanya untuk belajar parenting. Hingga akhirnya saya bertemu sosok
praktisi homeschooling yang berhasil seperti bunda Rita (Pendiri Rumah
Tahfizh Teladan) yang kebetulan anak beliau yang bernama Khadijah, ketika itu masih
seusia anak kelas enam SD (namun pendidikannya di jalur homeschooling) satu
asrama dengan saya di Rumah Qur’an Inspirasi Yogyakarta dalam program magang
menguatkan hafalan Al Qur’an karena memang sudah selesai setoran tiga puluh juznya
–selisih usianya jauh banget ya Allah, dengan saya yang
baru mulai menghafal Al Qur’an di usia 23 tahun, itu pun belum selesai, hiks
hiks hiks– #curhat, dari bunda
Rita saya mengenal sosok teh Patra (Ketua Motherhood ITB) sebagai
seorang praktisi HS (Homeschooling) dan HE (Homeeducation) yang
berhasil, begitu juga teh Kiki Barkiah (Penulis buku Satu Atap Lima Madrasah
yang best seller). Melihat pencapaian para inspirator itu dalam mendidik
putra putri mereka membuat saya ingin tahu lebih dalam terkait praktek HS dan
HE.
“Ibu adalah madrasah pertama bagi putra putrinya, jika dipersiapkan
dan didik sehingga memiliki ilmu parenting yang benar. Dampaknya akan seperti
sebuah kaca yang memantulkan cahaya, akan baik juga generasi yang
dilahirkannya”
Akhirnya saya mencari tahu lebih lanjut tentang HS dan HE
lewat Google, alhamdulillah untuk HS saya diizinkan oleh Allah mengenal HSMN Community,
dan untuk HE Allah membimbing saya mengenal HEbAT Community yang materi
utamanya dirancang dan dibimbing langsung oleh orang-orang sudah tidak asing
lagi bagi saya seperti Ust. Ardiano Rusfi sejak berkecimpung di Lembaga Dakwah
Kampus Jama’ah Shalahuddin UGM, karena kebetulah beliau pernah mengisi materi
terkait kaderisasi di LDK JS UGM dan bu Septi Peni sebagai founder
Institut Ibu Profesional yang saya kenal sejak tahun 2015. Untuk HS akan saya
uraikan di artikel lainnya, sedangkan untuk HE silahkan simak artikel ini lebih
lanjut ya. –semoga bermanfaat–
Home Education based on Akhlaq and Talents yang kemudian disingkat “HEbAT” atau biasa
dikenal dengan nama “HEbAT Community” adalaha sebuah komunitas
berupa grup diskusi dan berbagi baik offline atau online mulai dari
konsep pendidikan berbasis akhlaq dan potensi (fitrah), sampai kepada praktik
dan menjalin kerjasama jaringan di lapangan. Kekuatan
konsep pendidikan berbasis potensi ini ada pada keluarga dan jaringan
komunitas, baik untuk pemagangan, keteladanan maupun kemandirian.
Misi
“Membangkitkan peran keluarga dan komunitas dalam menumbuhkan dan merawat fitrah generasi peradaban Islam, serta mengantarkan generasi peradaban kepada peran peran peradaban terbaik dengan adab/akhlaq mulia”
“Membangkitkan peran keluarga dan komunitas dalam menumbuhkan dan merawat fitrah generasi peradaban Islam, serta mengantarkan generasi peradaban kepada peran peran peradaban terbaik dengan adab/akhlaq mulia”
Visi
1. Dalam jangka waktu 24 bulan atau 2 tahun, diharapkan
sudah ada 2500 orangtua yang telah menyadari pentingnya peran ayah-bunda
dalam pendidikan anak; sehingga pola asuh yang diterapkan kepada anak anaknya
sesuai dengan fitrah mereka.
2. Dalam jangka waktu 5 tahun, diharapkan telah tercipta
sinergi antara peran orang tua dan peran komunitas–dengan melibatkan diri dalam
gerakan Pendidikan Berbasis Fitrah, melalui pelaksanaan kegiatan berbasis
komunitas (CBE –community based education–) dan
berbasis bisnis (CBB –community based business–). Diharapkan
dalam jangka waktu ini pula telah terbentuk 10 CBE dan 5 CBB di seluruh
Indonesia.
3. Dalam jangka 25 tahun, diharapkan telah terwujud
peradaban Islam dengan generasi terbaik yang berperan sesuai misi spesifiknya
sebagai rahmatan lil ‘alamin.
NILAI DASAR
HebAT 5i
Harmoni; dapat bermakna rahmatan lil
‘alamin
Empati; terhadap diri, keluarga &
lingkungannya
Berani; bergerak/mengambil sikap selangkah di depan
Adab Islami; bersikap/berakhlaq mulia
Terintegrasi;
dalam shof/barisan yang rapi dan kuat
GOAL/TUJUAN
Mengembalikan peran orangtua sebagaimana mestinya (sebagai pendidik utama dan pertama di rumah), dengan mengoptimalkan semua potensi fitrahnya (inside out).
Mengembalikan peran orangtua sebagaimana mestinya (sebagai pendidik utama dan pertama di rumah), dengan mengoptimalkan semua potensi fitrahnya (inside out).
STRATEGI
Melalui sarana online maupun offline, kader-kader memberikan penyadaran kepada orangtua dan calon orangtua, mengenai pentingnya menjadi orangtua sebagaimana mestinya dengan mengoptimalkan seluruh potensi fitrah anak-anaknya.
Melalui sarana online maupun offline, kader-kader memberikan penyadaran kepada orangtua dan calon orangtua, mengenai pentingnya menjadi orangtua sebagaimana mestinya dengan mengoptimalkan seluruh potensi fitrah anak-anaknya.
PROGRAM INTI
CBE
1. Kelompok usia
di bawah 7 tahun (Belajar Bersama Alam, mengenal kearifan lokal, Bahasa Ibu)
2. Kelompok usia
7-12 tahun (project-based Learning,
ekpedisi, riset)
3. Kelompok usia
11-17 tahun (talent development , pemagangan, sertifikasi dll.)
4. Program/kegiatan CBE for Parents (fatherhood forum, Kuliah
FBE series, workshop dll.)
CBB
Merancang dan membangun unit usaha bersama, sebagai bentuk dukungan operasional untuk kegiatan komunitas.
Merancang dan membangun unit usaha bersama, sebagai bentuk dukungan operasional untuk kegiatan komunitas.
PERAN PEMBERDAYAAN
HEbAT
Community bersedia berperan sebagai influencer/katalisator bagi
upaya pemberadaban anak bangsa melalui pendidikan berbasis rumah–dengan
memfasilitasi elemen berbasis komunitas manapun (Posyandu, PKK dsb.), untuk
mengembangkan pendidikan berbasis rumah; baik melalui konsep, program,
pembelajaran maupun SDM.
SME (Subject
Matter Expert) Utama
1. Bapak Ardiano Rusfi (Praktisi HE sejak 1990, aktivis dan
konsultan pendidikan)
2. Bapak Harry Santosa (Praktisi HE sejak 1994, sekaligus founder
Millennial Learning Center Group)
3. Ibu Septi Peni Wulandari (Praktisi HE sejak 1996,
sekaligus founder Institut Ibu Profesional)
SME (Subject
Matter Expert) Pendamping
1. Abah Rama Royani
2. Ustadz M. Ferous
3. Achmad Ferzal
4. Dodik Mariyanto
5. Lendo Novo
6. Kak Sidik “Dongeng Keliling”
Program dan
Kegiatan
1. Kuliah whatsapp
a. Diskusi 10 materi pokok (Matpok) yang dilakukan secara live
di grub nasional atau daerah, dengan menghadirkan salah satu dari SME utama.
b. Diskusi materi pendampingan/pendalaman sebagai materi
penguatan yang relevan dengan materi pokok, dibahas lebih rinci dan mendalam
dengan menghadirkan nara sumber yang kompeten di bidangnya baik dari dalam
maupun luar keanggotaan HEbAT community
2. Diskusi offline berupa seminar, workshop, training
parenthood, bincang santai pendidikan berbasis potensi (fitrah) yang di
adakan pada tingkat nasional maupun daerah dengan sepengetahuan dan
keterlibatan pengurus setempat.
3. CBE (Community based education) adalah sebuah
praktik dan jalinan kerjasama jaringan (komunitas) di lapangan, dalam
melaksanakan konsep pendidikan berbasis potensi (fitrah).
Menginsyafi bahwa
pendidikan rumah sejatinya adalah kemampuan alami dan kewajiban syar’i setiap
orang baik yang sudah menjadi orang tua bagi anak-anaknya maupun bagi yang akan
mempersiapkan diri menjadi orang tua untuk menjaga amanahNya (anak dan misi
risalah), membuat kita wajib banyak belajar agar bisa menjaganya dengan ilmu
yang benar sesuai syari’at. Sehingga saya berharap semua orang baik yang sudah
menjadi orang tua atau yang berada di tahap mempersiapkan diri menjadi orang
tua dapat bergabung bersama HEbAT community agar kita dapat belajar bersama
sehingga terjadi kesamaan persepsi dalam mendidik anak-anak kita yang merupakan
amanah dari Allah Azza wa jala.
Bagaimana? anda tertarik
bergabung dengan HEbAT community? yuklah gabung, HE itu wajib walau pun kita
nggak niat dan nggak akan menjadi praktisi HS. Lagi pula tidak ada syarat
khusus kok selain muslim, mau sudah berkeluarga atau belum, siapa saja bisa
gabung HEbAT Community. Saya yakin yang baca artikel ini sembilan puluh persen
sudah niat mau gabung HEbAT community, buktinya baca artikel ini sampai
selesai (iya kan? Iya kan? hehehe). Atau jika memang belum mantep, boleh juga menyimak 12 materi martikulasi yang akan saya share setelah ini. Tapi sebelum daftar yuk simak dulu CoC (Code of Conduct) HEbAT community
Setelah paham
CoC, segera saja mendaftar di link ini HEbAT dan ambil manfaat
sebanyak-banyaknya, jangan lupa juga kalau udah dapat ilmu dan manfaatnya, ajak
orang-orang disekitar anda mendapatkan manfaatnya juga, mari kita menjadi
shalih bersama, mari bersama-sama membangun peradaban Islam dari rumah kita
masing-masing, karena selain menjadikan diri kita dan keluarga kita shalih
“Kita juga membutuhkan satu kampung orang yang shalih untuk membesarkan seorang anak yang shalih”
Mari kita saling
tolong menolong kembali ke surga tempat asal kita. –semoga Allah
izinkan kita dapat bertetangga di surga Firdausnya, Aamiin– Kata Ustadzah saya
waktu di asrama kalau do’a urusan akhirat jangan nanggung.
Tidak ada komentar untuk "Perjalanan Mengenal HEbAT Community"
Posting Komentar