My Birth Plan
My Birth Plan
Lisa Nur Aeni
Plan A (Persalinan
Normal)
Bismillaah, aku bertawakkal dan memohon pertolongan sepenuhnya
hanya kepadaNya, Dzat yang menguasai jiwaku, jiwa suamiku dan jiwa putraku. Engkaulah Rabb yang Maha Besar dan paling
berhak atas diri kami dan diri seluruh hamba-hambaMu. Allah Maha Penyayang
lagi Maha Penolong.
Berikut
ini adalah rencana untuk kelahiran putra pertama kami, dan kami berencana untuk
melakukan proses persalinan normal di Klinik Mutiara Cikutra Bandung.
Sangat
besar harapan kami untuk mendapatkan pengalaman yang positif pada proses
persalinan ini. Untuk itu kami memohon kepada seluruh nakes yang bertugas
membantu kami dalam menjalani proses persalinan ini dapat berdiskusi dan
memberikan informasi yang jelas dan jujur kepada kami.
Sebelum bayi kami lahir
Saya
berencana melahirkan tanpa intervensi, tetapi tanpa harus mendikte. Namun saya
juga bersedia untuk mempertimbangkan pilihan lain selama saya diinformasikan
mengenai kelebihan dan kekurangannya secara jelas dan jujur.
Sebelum proses kelahiran bayi kami lahir
Tahap 1 (Kala I)
[1] Saya ingin tetap di rumah selama
saya nyaman.
[2] Ketika hendak melahirkan dan
merasakan tanda persalinan, saya ingin berkomunikasi dengan pihak klinik
terkait waktu yang tepat saya datang ke klinik.
[3] Saya menolak diinfus selama di
ruang persalinan selama tidak ada keluhan medis yang menghawatirkan.
[4] Saya senang membahas rencana ini
beserta semua teknisnya dengan manajer kamar bersalin sebelum proses persalinan
saya dimulai.
[5] Di Klinik saya ingin suami saya
hadir di ruang bersalin untuk selalu mendampingi saya. Dan saya ingin privasi
saya dihormati ketika itu.
[6] Saya ingin membawa HP agar
lantunan murrotal mengiringi proses persalinan saya di ruang bersalin dari awal
hingga selesai.
[7] Saya berharap dan ingin memakai
pakaian saya pribadi selama proses persalinan.
[8] Saya ingin pencahayaan ruangan
tidak terlalu terang dan tidak terlalu redup.
[9] Saya ingin tetap seaktif mungkin,
seperti menemukan posisi terbaik untuk diri sendiri dan melakukan berbagai
perubahan posisi seperti yang saya inginkan. Sangat besar harapan saya untuk
mendapat motivasi oleh bidan atau nakes pendamping persalinan agar mau
melakukan mobilisasi dan selalu bergerak untuk mencari posisi yang ternyaman.
[10] Saya ingin
ada cemilan seperti kurma ruthab dan air madu campur zaitun (membawa sendiri).
[11] Saya ingin mencoba beristirahat saat
kontraksi jika memungkinkan.
[12] Saya ingin penggunaan monitoring bayi
dilakukan seminimal mungkin kecuali ada indikasi yang mengharuskan untuk selalu
di monitor setiap saat.
[13] Saya tidak
ingin dilakukan induksi kecuali urgent.
[14] Saya ingin tidak dilakukan pemecahan ketuban
dan membiarkan ketuban saya pecah secara alami.
[15] Saya ingin mendapatkan informasi
sejelas-jelasnya terkait obat yang diusulkan sebelum saya menerimanya, termasuk
tujuan, efek samping potensial kepada saya/bayi dan alternative pilihan pada
waktu sebelum dan sesudah bayi lahir.
[16] Saya diijinkan dan dimotivasi untuk selalu
minum dan rehidrasi selama proses persalinan.
[17] Saya tidak ingin dilakukan episiotomi,
kecuali ada kondisi tertentu yang mengharuskan dilakukan tindakan tersebut.
Pain Relief (Penghilang Rasa Sakit)
selama kontraksi
[1] Saya ingin berusaha bertahan tanpa
obat penghilang rasa sakit.
[2] Saya ingin menggunakan pijatan.
[3] Saya ingin mandi dengan air hangat
jika memungkinkan menggunakan shower.
[4] Saya ingin diberikan banyak
dukungan untuk membantu mengatasi rasa sakit kontraksi.
[5] Saya ingin berusaha menggunakan
posisi jongkok atau merangkak atau posisi lainnya untuk mengurangi rasa sakit.
[6]
Saya terbuka mempertimbangkan pilihan menggunakan penghilang rasa sakit jika
diperlukan.
Masa Transisi
[1] Saya ingin berpusat pada diri saya
sendiri pada tahap ini dan tidak diinterupsi atau pun diganggu.
[2] Dukungan lembut dan bimbingan hypnobirthing
akan sangat saya hargai, seperti mengafirmasi dengan kata-kata yang positif
seperti Persalinanmu lancar, cepat, dan nyaman; Kamu
kuat, tenang dan damai; Bayimu sehat, bahagia dan pintar; Semua nakes dan
keluarga akan memberikan full suport; Pereniummu utuh.
[3] Saya ingin
selalu mendapatkan informasi tentang kemajuan dan mendapat dukungan yang penuh
perhatian.
[4] Saat itu saya ingin melakukan berbagai posisi yang
membuat saya nyaman seperti berada dalam posisi merangkak, berbaring miring,
tegak atau semi tegak.
Tahap 2 (Kala II)
[1] Saya ingin
melakukan posisi yang saya sendiri merasa nyaman untuk mendorong atau mengejan
saat itu, seperti merangkak, jongkok atau duduk tegak dengan bersandar.
[2] Saya ingin
diberi tahu kapan kepala ini crowning meskipun mungkin saya dapat
mengetahuinya sendiri.
[3] Saya ingin
merasakan kepala bayi saya. (diberi
tahu suami)
[4] Saya akan
sangat menghargai saran dan bimbingan pada saat ini untuk menjaga agar perasaan
saya tenang dan tidak terlalu cepat melahirkan untuk memberi waktu perenium
meregang demi mencegah robekan.
[5] Kami
berencana mengambil foto sesaat setelah melahirkan.
[6] Saya tidak
ingin dilakukan episiotimi kecuali sangat penting dengan terlebih dahulu
menanyakan kesediaan saya dan suami.
[7] Saya berharap begitu bayi saya lahir, bayi akan
segera diletakkan di perut saya atau saya segera dapat menggendongnya.
Tahap 3 (Kala
III)
[1] Saya ingin
melahirkan plasenta secara alami atau dikelola secara aktif.
[2] Saya ingin
segera melakukan IMD begitu bayi saya lahir.
[3] Saya berharap
tali pusar tidak langsung dipotong setidaknya 5 sd 10 menit dengan persetujuan
suami.
[4] Saya ingin
pemberian oksitosin diberikan jika ada tanda-tanda pendarahan atau jika
kontraksi rahim saya tidak baik.
[5] Namun saya
bersedia disuntik oksitosin di menit ke-1 setelah bayi saya lahir, dengan
persetujuan saya sebelumnya.
[6] Jika hendak
dilakukan pemotongan tali pusar, saya ingin suami saya yang melakukannya atau
ada pemberitahuan terlebih dahulu.
[7] Saya ingin perlakuan
terhadap bayi saya termasuk rangsangan taktil ataupun penghisapan lendir di
saluran pernafasan di saluran pernafasan dilakukan
selembut mungkin.
[8] Saya ingin semua
prosedur seperti penimbangan dan pengukuran bayi baru lahir ditunda.
[9] Saya ingin
diberikan waktu sendiri dengan suami dan bayi kami. Agar suami saya bisa
langsung mengadzani dan mentahnik bayi kami.
[10] Saya ingin
melihat plasenta anak saya.
[11] Saya ingin
bayi kami selalu tinggal dengan salah satu dari kami setiap saat.
[12] Saya ingin dikonsultasikan apakah bayi kami harus
pergi ke perawatan khusus atau tidak.
Beberapa saat
setelah kelahiran
[1] Saya dan
suami ingin rooming in dengan bayi kecuali jika bayi saya membutuhkan
perawatan khusus.
[2] Saya ingin
menyusui sesegera mungkin dan menolak penggunaan susu formula kepada anak saya.
[3] Saya tidak
menyetujui dilakukannya suntikan vitamin K.
[4] Saya dan suami tidak menyetujui dilakukannya
vaksinasi.
Dalam Kondisi
Pasca Natal
[1] Kami tidak
ingin bayi kami diberi susu formula.
[2] Saya berniat
untuk membarikan ASI Eksklusif dan merawat bayi
kami sendiri kecuali jika kami membutuhkan bantuan perawat (untuk mengantikan
popok, memandikan bayi dll)
[3] Saya ingin mendapatkan konseling ASI secara rutin
selama saya dirawat demi memperlancar produksi ASI dan proses menyusui.
Robekan Perenium
[1] Saya beniat
dan berharap untuk menghindari hal ini, dan akan sangat menghargai saran dan
dukungan untuk mengadopsi posisi yang terbaik guna meminimalkan robekan.
[2] Apabila hal ini (robekan) terjadi dan memerlukan
penjahitan, saya ingin bius lokal ketika saya sedang dijahit.
Kondisi
Darurat/Emergency
[1] Saya ingin
diberikan waktu bersama suami untuk mendiskusikan segala kemungkinan yang
muncul.
[2] Silahkan
berdiskusi kepada kami terkait kondisi saya ketika ada tanda-tanda komplikasi
atau kondisi darurat muncul.
[3] Jika terjadi
kondisi darurat, mohon jelaskan kepada kami point-point berikut:
[a] Apa yang
salah?
[b] Apa saran
anda dan mengapa?
[c] Apa yang akan
terjadi dengan atau tanpa intervensi?
[d] Apakah ada
alternatif tindakan lain untuk mengatasi masalah yang kita hadapi?
[e] Berapa lama
waktu yang tersisa untuk kami membuat keputusan?
[f] Jika saya harus
dilakukan operasi ceasar segera, silahkan menginformasikan kepada kami dan saya
ingin di lakukan anastesi pada tulang belakang atau anastesi umum.
Plan B
Jika Harus C-Section
Selama Persalinan
[1] Tolong dipastikan dokternya perempuan.
[2] Tolong dipastikan semua obat aman untuk
menyusui.
[3] Saya tidak ingin dibius total.
[4] Tolong jelaskan ke saya saat akan
dilakukan tindakan operasi.
[5] Saya ingin suami saya berada di
ruang operasi.
[6]
Tidak ada pemberian obat tidur, saya ingin segera memeluk dan memberikan IMD
kepada bayi saya.
Bayi
[1] Tolong arahkan monitor ke saya, agar saya
dapat melihat bayi saya lahir.
[2] Tolong lakukan operasi senyaman mungkin, tidak
menarik bayi secara kasar dari rahim.
[3] Tolong
berikan penundaan pemotongan tali pusat/pusar. Biarkan plasenta tetap menyatu.
[4] Saya ingin melakukan IMD
segera setelah bayi lahir. Tolong tunda pemandian, pembersihan, pengukuran dan
penimbangan bayi.
[5] Saya ingin diberikan
waktu sendiri dengan suami dan bayi kami. Agar suami saya bisa langsung
mengadzani dan mentahnik bayi kami.
[6] Tolong jangan
pisahkan ruangan antara saya dan bayi.
[7] Tolong penimbangan dan pengukuran bayi dilakukan bersama
suami saya.
Demikian Birth Plan yang saya buat, agar dapat
bekerjasama dengan baik bersama bidan atau nakes yang mendampingi proses
persalinan saya. Saya sangat menghormati dan bersyukur atas bantuannya dalam
proses kelahiran anak pertama saya agar dapat berjalan dengan gentle,
alami dan penuh suka cita. Terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah
membalas semua kebaikan dengan kebaikan yang lebih baik. Aamiin
Hormat Kami,
Lisa dan Yoga
Tidak ada komentar untuk "My Birth Plan"
Posting Komentar