Belajar Bagaimana Caranya Belajar
Materi #5: Belajar Bagaimana Caranya Belajar [Kelas Martikulasi IIP Batch 5]
Disclaimer : materi yang saya tulis ini bukan milik saya. All credits dari Tim Martikulasi IIP. Saya tuliskan kembali dengan tujuan sebagai catatan pribadi dan berbagi manfaat
Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar,
Bagaimana sudah makin mantap dengan jurusan ilmu yang
dipilih? kalau sudah, sekarang mari kita belajar bagaimana caranya belajar. Hal
ini akan sangat bermanfaat untuk lebih membumikan kurikulum yang teman-teman
buat. Sehingga ketika teman-teman membuat kurikulum unik (customized
curriculum) untuk anak-anak, makin bisa menerjemahkan secara setahap demi
setahap karena kita sudah melakukannya. Inilah tujuan kita belajar.
Sebagaimana yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya,
bahwa semua manusia memiliki fitrah belajar sejak lahir. Tetapi mengapa
sekarang ada orang yg senang belajar dan ada yang tidak suka belajar.
Suatu pelajaran yang menurut kita berat jika dilakukan
dengan senang hati maka pelajaran yang berat itu akan terasa ringan, dan
sebaliknya pelajaran yang ringan atau mudah jika dilakukan dengan terpaksa maka
akan terasa berat atau sulit. Jadi suka atau tidaknya kita pada suatu pelajaran
itu bukan bergantung pada berat atau ringannya suatu pelajaran. Lebih kepada
rasa.
Membuat BISA itu mudah, tapi membuatnya SUKA itu baru
tantangan
Melihat perkembangan dunia yang semakin canggih dapat kita
rasakan bahwa dunia sudah berubah dan dunia masih terus berubah. Perubahan ini
semakin hari semakin cepat sekali. Anak kita sudah tentu akan hidup di jaman
yang berbeda dengan jaman kita. Maka teruslah mengupdate diri, agar kita tidak membawa
anak kita mundur beberapa langkah dari jamannya.
Apa yang perlu
kita persiapkan untuk kita dan anak kita ? Kita dan anak-anak perlu belajar
tiga hal :
[1] Belajar
hal berbeda
[2] Cara
belajar yang berbeda
[3] Semangat
Belajar yang berbeda
Belajar Hal
Berbeda
Apa saja yang perlu di pelajari ? yaitu dengan belajar apa saja yang bisa:
[1] Menguatkan Iman, ini adalah dasar yang amat penting bagi anak-anak kita untuk meraih masa depannya.
[2] Menumbuhkan karakter yang baik.
[3] Menemukan passionnya (panggilan hatinya)
Cara Belajar
Berbeda
Jika dulu
kita dilatih untuk terampil menjawab, maka latihlah anak kita untuk
terampil bertanya Keterampilan bertanya ini akan dapat membangun kreatifitas
anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya.
Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.
Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.
Misalnya :
[1] Ibu jari : How
[2] Jari telunjuk : Where
[3] Jari tengah : What
[4] Jari manis : When
[5] Jari kelingking : Who
[6] Kedua telapak tangan di buka : Why
Tangan kanan kemudian diikuti tangan kiri di buka
: Which one. Jika dulu kita hanya menghafal materi, maka sekarang ajak
anak kita untuk mengembangkan struktur berfikir. Anak tidak hanya sekedar
menghafal akan tetapi perlu juga dilatih untuk mengembangkan struktur
berfikirnya. Jika dulu kita hanya pasif mendengarkan, maka latih anak kita dg
aktif mencari. Untuk mendapatkan informasi tidak sulit hanya butuh kemauan
saja. Jika dulu kita hanya menelan informasi dr guru bulat-bulat, maka ajarkan
anak untuk berpikir skeptic.
Apa itu
berpikir skeptik ?
Berpikir Skeptik yaitu tidak sekedar menelan
informasi yang didapat bulat-bulat. Akan tetapi senantiasa mengkroscek kembali
kebenarannya dengan melihat sumber-sumber yang lebih valid.
Semangat Belajar Yang berbeda.
Semangat
belajar yang perlu ditumbuhkan pada anak kita adalah:
[1] Tidak hanya sekedar mengejar nilai rapor akan tetapi
memahami subjek atau topik belajarnya.
[2] Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi kita ingin meraih sebuah tujuan
atau cita-cita. Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas maka pada saat
berada ditempat pendidikan kita sudah siap dengan sejumlah
pertanyaan-pertanyaan. Maka pada akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita
berangkat untuk belajar (menuntut ilmu). Yang harus dipahami,
Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat
dilakukan sepanjang hayat kita
Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?
Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?
[1] Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan,
Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah.
Maksudnya adalah dengan menggali
kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan anak-anak kita
terhadap hal2 yg mereka minati dan kita sebagai orangtuanya mensupportnya
semaksimal mungkin. Misalnya jika anak suka bola maka mendorongnya dengan
memasukkannya pada club bola, maka dengan sendirinya anak akan
melakukan proses belajar dengan gembira.
[2] Sebaliknya jangan meratakan lembah yaitu dengan
menutupi kekurangannya.
Misalnya apabila anak kita tidak pandai
matematika justru kita berusaha menjadikannya untuk menjadi pandai matematika
dengan menambah porsi belajar matematikanya lebih sering (memberi les
misalnya). Ini akan menjadikan anak menjadi semakin stress. Jadi ketika
yang kita dorong pada anak-anak kita adalah keunggulan / kelebihannya maka
anak-anak kita akan melakukan proses belajar dengan gembira. Orang tua tidak perlu
lagi mengajar atau menyuruh-nyuruh anak untuk belajar akan tetapi anak akan
belajar dan mengejar sendiri terhadap informasi yang ingin dia ketahui dan
dapatkan. Inilah yang membuat anak belajar atas kemauan sendiri, hingga ia
melakukannya dengan senang hati.
Bagaimanakah
membuat anak menjadi anak yang suka belajar ? Caranya adalah:
[1] Mengetahui apa yang anak-anak mau / minati
[2] Mengetahui tujuannya, cita-citanya
[3] Mengetahui passionnya.
Jika sudah mengerjakan itu semua maka anak kita akan
meninggikan gunungnya dan akan melakukannya dengan senang hati.
Good is not enough anymore we have to be
different. Baik saja itu tidak cukup, tetapi kita juga
harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain). Peran kita
sebagai orang tua:
[1] Sebaga pemandu : usia 0-8 tahun.
[2] Sebagai teman bermain anak-anak kita : usia 9-16 tahun.
Kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya.
[3] Kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya.
Cara mengetahui passion anak adalah:
[1] Observation (pengamatan)
[2] Engage (terlibat)
[3] Watch and listen (lihat dan dengarkan suara anak) Perbanyak ragam kegiatan anak, olah raga, seni dan lain-lain)
Belajar untuk telaten mengamati, dengan melihat dan
mencermati terhadap hal-hal yang disukai anak kita dan apakah konsisten dari
waktu ke waktu. Diajak diskusi tentang kesenangan anak, kalau memang suka maka
kita dorong.
Cara mengolah kemampuan berfikir
Anak dengan :
[1] Melatih anak untuk belajar bertanya,
Caranya: dengan menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya
mengenai suatu obyek.
[2] Belajar menuliskan hasil pengamatannya Belajar untuk mencari alternatif
solusi atas masalahnya.
[3] Presentasi yaitu mengungkapkan akan apa yang telah didapatkan/dipelajari.
[4] Kemampuan berfikir pada balita bisa ditumbuhkan dengan cara aktif
bertanya pada si anak.
Selamat belajar dan menjadi teman belajar anak-anak kita.
Salam Ibu Profesional
Penyusun:
Tim Matrikulasi Ibu Profesional
Tujuan:
Disampaikan di Kelas Martikulasi Institut Ibu Profesional Pekan Pertama
Referensi:
Dodik Mariyanto, Learning How to Learn, materi
workshop, 2014
Joseph D Novak, Learning how to learn, e book,
2009
Tidak ada komentar untuk "Belajar Bagaimana Caranya Belajar"
Posting Komentar