Mendidik dengan Kekuatan Fitrah
Materi #4: Mendidik dengan Kekuatan Fitrah [Kelas Martikulasi IIP Batch 5]
Disclaimer : materi yang saya tulis ini bukan milik saya. All credits dari Tim Martikulasi IIP. Saya tuliskan kembali dengan tujuan sebagai catatan pribadi dan berbagi manfaat.
Bunda, setelah kita memamahi bahwa salah satu alasan kita
melahirkan generasi adalah untuk membangun kembali peradaban dari dalam rumah
kita, maka semakin jelas di depan mata kita, ilmu-ilmu apa saja yang perlu kita
kuasai seiring dengan misi hidup kita di muka bumi ini. Minimal sekarang anda
akan memiliki prioritas ilmu-ilmu apa saja yang harus anda kuasai di tahap
awal, dan segera jalankan, setelah itu tambah ilmu baru lagi. Bukan saya,
sebagai teman belajar anda di IIP selama ini, maupun para ahli parenting lain
yang akan menentukan tahapan ilmu yang harus anda kuasai, melainkan DIRI ANDA
SENDIRI.
Apakah mudah? TIDAK. Tapi yakinlah bahwa kita bisa
membuatnya menyenangkan. Jadilah diri anda sendiri, jangan hiraukan pendapat
orang lain. Jangan silau terhadap kesuksesan orang lain. Mereka semua selalu
berjalan dari KM 0, maka mulai tentukan KM 0 perjalanan anda tanpa rasa
“galau”.
Inilah sumber kegalauan diri kita menjalankan hidup, kita
tidak berusaha memahami terlebih dahulu apa“misi hidup” kita sebagai individu
dan apa “misi keluarga” kita sebagai sebuah komunitas terkecil. Sehingga semua
ilmu kita pelajari dengan membabi buta dan tidak ada yang dipraktekkan sama
sekali. Semua seminar dan majelis ilmu offline maupun online kita ikuti, karena
kekhawatiran tingkat tinggi akan ketertinggalan ilmu kekinian, tapi tidak ada
satupun yang membekas menjadi jejak sejarah perjalanan hidup anda.
Check List harian sudah anda buat dengan rapi di Nice
Homework#2, surat cinta sudah anda buat dengan sepenuh hati di Nice Homework
#3. Bagi yg sudah menemukan misi hidup dan misi keluarga, Misi tersebut sudah
kita tulis besar-besar di dinding kamar, tapi anda biarkan jadi pajangan saja.
Maka “tsunami informasilah” yang anda dapatkan, dan ini menambah semakin tidak
yakinnya kita kepada “kemampuan fitrah” kita dalam mendidik anak-anak. “ Just DO It”, lakukan saja
meskipun anda belum paham, karena Allah lah yang akan memahamkan anda lewat
laku kehidupan kita.
Demikian juga dengan pendidikan anak-anak. Selama ini kita
heboh pada Apa yang harus dipelajari anak-anak kita, bukan pada Untuk apa
anak-anak mempelajari hal tersebut Sehingga banyak ibu-ibu yang bingung memberikan
muatan-muatan pelajaran ke anak-anaknya tanpa tahu untuk apa anak-anak ini
harus melakukannya.
Ada satu kurikulum pendidikan yang tidak akan pernah
berubah hingga akhir jaman, yaitu:
PENDIDIKAN ANAK DENGAN KEKUATAN FITRAH
Tahap yang harus anda jalankan adalah sebagai berikut:
[1] Bersihkan hati nurani anda, karena ini faktor utama yang menentukan
keberhasilan pendidikan anda.
[2] Gunakan Mata Hati untuk melihat setiap perkembangan fitrah anak-anak.
Karena sejatinya sejak lahir anak-anak sudah memiliki misi spesifik hidupnya,
tugas kita adalah membantu menemukannya sehingga anak-anak tidaka kan menjadi
seperti kita, yang telat menemukan misi spesifik hidupnya.
[3] Pahami Fitrah yang dibawa anak sejak lahir itu apa saja. Mulai dari
fitrah Ilahiyah, Fitrah Belajar, Fitrah Bakat, Fitrah Perkembangan, Fitrah
Seksualitas dll.
[4] Upayakan proses mendidik yang sealamiah mungkin sesuai dengan sunatullah
tahap perkembangan manusia. Analogkan diri anda dengan seorang petani organik.
[5] Selanjutnya tugas kita adalah MENEMANI, sebagaimana induk ayam mengerami
telurnya dengan merendahkan tubuh dan sayapnya, seperti petani menemani
tanamannya. Bersyukur atas potensi dan bersabar atas proses.
Semua riset tentang pendidikan ternyata
menunjukkan bahwa semakin berobsesi mengendalikan, bernafsu mengintervensi,
bersikukuh mendominasi dsbnya hanya akan membuat proses pendidikan menjadi
semakin tidak alamiah dan berpotensi membuat fitrah anak anak kita rusak.
[6] Manfaatkan momen bersama anak-anak, bedakan antara WAKTU BERSAMA ANAK dan
WAKTU DENGAN ANAK. Bersama anak itu anda dan anak berinteraksi mulai dari hati,
fisik dan pikiran bersama dalam satu lokasi. Waktu dengan anak, anda dan anak
secara fisik berada dalam lokasi yang sama, tapi hati dan pikiran kita entah
kemana.
[7] Rancang program yang khas bersama anak, sesuai dengan tahap
perkembangannya, karena anak anda “very limited special edition”.
Bunda, mendidik bukanlah menjejalkan, mengajarkan, mengisi
dsbnya. Tetapi pendidikan, sejatinya adalah proses membangkitkan, menyadarkan,
menguatkan fitrah anak kita sendiri.
Lebih penting mana membuat anak bergairah belajar dan
bernalar atau menguasai banyak pelajaran, lebih penting mana membuat mereka
cinta buku atau menggegas untuk bisa membaca.
Jika mereka sudah cinta, ridha, bergairah maka mereka akan
belajar mandiri sepanjang hidupnya.
Penyusun :
Tim Matrikulasi Ibu Profesional
Tujuan :
Disampaikan di Kelas Martikulasi Institut Ibu Profesional Pekan Pertama
Referensi :
Irawati Istadi, Mendidik dengan Cinta,
Jogjakarta, 2013
Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education,
Jakarta, 2016
Antologi, Komunitas Ibu Profesional, Bunda
Sayang, Surakarta, 2014
Materi Matrikulasi sesi #3, Membangun Peradaban dari
Dalam Rumah, 2017
Tidak ada komentar untuk "Mendidik dengan Kekuatan Fitrah"
Posting Komentar