Konsep HE Pre Aqil Baligh 11-14 Tahun
Disclaimer : materi yang saya tulis ini bukan milik saya. All credits dari Tim Pengurus HEbAT Pusat. Saya tuliskan kembali dengan tujuan sebagai catatan pribadi dan berbagi manfaat.
Tahap
pendidikan pre aqil baligh usia 8-10 tahun merupakan masa kritis dimana anak akan
mengalami transisi dari masa egosentris di usia < 7 tahun kepada kesadaran awal
sebagai makhluk Tuhan dan makhluk sosial. Tahap ini merupakan tahap
latihan dan pembiasaan dgengan cara keteladanan dan membangun kesadaran. Bila
tahap ini gagal, dengan berbagai alasan misalnya dengan pemaksaan, trauma atau
pendidikan tidak berhasil membuat terbangunnya kesadaran, maka fase berikutnya
akan berat untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Metode
pendidikan yang paling efektif pada tahap ini adalah experiental learning atau
project based learning atau biasa disebut menggali hikmah bersama peristiwa sehari-hari, atau dari sejarah, atau yang ada di alam semesta. Bagaimana dengan tahap
selanjutnya, Pre aqil baligh usia 11-14 tahun?
Salam
pendidikan peradaban untuk para ayah bunda para pendidik generasi peradaban. Kita
awali dengan merujuk pada siroh Nabawiyah ya, bagaimana keindahan sejarah kehidupan Rasulullah SAW pada rentang usia tersebut. Rasulullah SAW, sejak usia 9
tahun telah menjalani pendidikan bersama Paman dan keluarga besarnya. Dengan
cara magang berdagang bahkan sampai ke Syams (Syiria). Namun mulai serius sejak
usia 11 tahun. Nah jika rentang 8-10 tahun adalah masa tadribat (pelatihan menuju
aqil baligh) awal, maka 11-14 tahun masa tadribat advance. Kemandirian penuh
diharapkan terjadi ketika usia 15-16 tahun. Ini yg kita sebut usia aqil baligh.
Namun latihan-latihan atau program menuju kesana mulai serius sejak usia 11-12 tahun.
Bagi
yang punya anak atau adik di usia 11 tahun, maka mulai terasa agak berbeda
sikapnya dari sebelumnya. Sedikit suka melawan, membantah, tidak suka diatur,
banyak merenung, malas melakukan kerja rumah tangga dll. Mengapa demikian? itu
karena anak-anak kita sudah hampir separuhnya menjadi orang dewasa. Bukankah
orang dewasa tdk suka diatur-atur, diperintah, dianggap anak kecil dstnya?
Kecuali,
sesuatu yang menjadi minat dan bakatnya, sesuatu yang merupakan idea dan
gagasannya, sesuatu yang berangkat dari panggilan jiwanya. Performance Character
seperti disiplin, tekun, kerja keras, tepat waktu, tuntas dll dapat dikembankan
dengan baik apabila berbasis minat, bakat, passion dll atau kita sebut dengan
berbasis potensi keunikan. Dalam olahraga dan seni juga demikian, sangat penting
bakat atau talent atau potensi seseorang. Jadi usia 11-14 tahun, adalah
fase latih pada tahap pre aqil baligh akhir menuju aqil baligh. Dari pengalaman,
anak-anak di usia 11 tahun ke atas yg belum kenal Allah (contohnya malas Sholat) dan
belum kenal diri (tak tahu bakat) maka akan lebih berat dan panjang recovery nya.
Begitupula
dengan fitrah belajar, bahwa anak-anak yang belum terbiasa berfikir kritis,
logis, bernalar pada usia di atas 10 tahun akan cenderung susah dirubah.
Karenanya anak-anak yang hanya belajar ketika disuruh, belajar ketika ada ujian,
belajar hanya memenuhi tugas dll adalah pertanda fitrah belajarnya telah
meredup. Recovery-nya juga lebih berat. Tentu mengenal Allah, mengenal
diri (bakat), mengembangkan kemampuan berfikir kritis dll adalah perjalanan seumur
hidup (journey), namun setidaknya usia 10 tahun fondasinya selesai, dan tepat ketika
aqil balig (usia 14/15 tahun) fondasi ini telah berbentuk bangunan layak huni,
layak memikul beban syariah, siap dikembangkan lebih lanjut dalam karya-karya dan
peran-peran peradaban. Jadi ayah bunda, memperbanyak wawasan pada usia 0-10 tahun, dengan
membaca/mengenal diri, membaca/mengenal Tuhan, membaca alam/masyarakat
sebaiknya sudah dipenuhi, karena pada usia 11-14 tahun anak-anak akan fokus pada tadribat lanjutan
menuju kedewasaan atau aqil baligh, dimana kewajiban syariah akan setara dengan kedua orangtuanya. Wawasan dan gagasan berubah
menjadi pendalaman potensi dan aksi.
Pada
usia 11-14 tahun Rasulullah SAW disebutkan bahwa masih magang namun telah
memiliki tanggungjawab/bisnis atau usaha kecil-kecilan sendiri serta terlibat
dalam aktifitas sosial masyarakat dalam skala terbatas. Wawasannya selama
menggembala kambing dan magang pada usia sebelumnya, berwujud pada pendalaman
potensi dan aksi.
Oleh
: Ust. Harry Santosa
Disusun
oleh: Tim Pengurus Pusat HEbAT
Tidak ada komentar untuk "Konsep HE Pre Aqil Baligh 11-14 Tahun"
Posting Komentar