Konsep HE Post Aqil Baligh Usia >15 Tahun
Disclaimer : materi yang saya tulis ini bukan milik saya. All credits dari Tim Pengurus HEbAT Pusat. Saya tuliskan kembali dengan tujuan sebagai catatan pribadi dan berbagi manfaat.
Usia
15 tahun ke atas ini anak-anak kita sudah bukan anak-anak lagi, karena mereka
sudah masuk aqil baligh, Insya Allah. Anak-anak ini sudah menjadi individu yang
sama dengan orangtuanya. Sama-sama memiliki tanggung jawab sosial dan memikul kewajiban syariah selaku individu aqil baligh. Di usia
ini hubungan kita dengan anak-anak harus bisa menjadi sahabat. Tidak boleh
terlalu ikut campur tangan urusan mereka, arena kita pun juga tidak terlalu suka jika orang lain ikut campur urusan kita. Prinsipnya “apa yang kita
tidak suka orang lain perlakukan kepada diri kita, maka jangan lakukan pada
anak kita yang sudah aqil baligh ini”. Anak-anak aqil baligh sudah mulai
melatih kemampuan mengadabkan manusia, mampu mengadabkan alam, zaman, dan
memiliki akhlak mulia.
Karena misi kehidupan para aqil baligh tidak akan jauh
dari misi hidup Rasulullah yaitu menyempurnakan akhlak manusia.
Peran peradaban ada 2, yaitu:
[1] Peran peradaban personal dan
[2] Peran peradaban komunal.
Peran
peradaban personal sebagai
hasil dari pendidikan fitrah personal, sementara fitrah peradaban komunal
sebagai hasil mengintegrasikan pendidikan fitrah personal dan fitrah komunal
secara kolektif. Peran peradaban personal adalah Rahmatan lil Alamin (green and
peace) dan Bashiro wa Nadziro (solution maker, reminder).
Peran
peradaban komunal adalah
Ummatan wasathon (mediator, orchestrator and integrator) dan Khoiru Ummah (best
community model).
Fitrah
keimanan, anak usia 15
tahun ke atas sudah menjalankan perannya sebagai khalifah fil ardl. Mereka
sudah mampu memikul kewajiban syariah secara individual dan sosial (masa
taklif). Penanaman iman, akhlak, adab, dan bicara sudah harus matang tertanam
di diri anak-anak. Anak anak yang sudah masuk aqil baligh ini tinggal
mengimplementasikan ke 4 hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Karena
anak-anak aqil baligh ini sudah harus mengusung visi peradaban.
Bagaimana
dengan fitrah belajarnya? Anak-anak
usia 15 tahun ke atas sudah harus bisa mengimplementasikan ilmu yang dia dapat
untuk kemaslahatan dirinya, keluarga dan umat. Sehingga bekal ilmu yang
bermanfaat akan makin dia cari dengan motivasi internal, bukan lagi eksternal
motivation. Fitrah Bakat anak-anak di usia 15 tahun ke atas seharusnya
sudah menemukan passionnya, mereka akan mengembangkañ diri dan passionnya
bersama dengan para mentor/chaperon sesuai dengan bidang keahliannya.
Fitrah
Perkembangan anak-anak
sudah tumbuh dengan berbagai aktivitas fisik. Jika mungkin yang disunahkan
Rasul yaitu berenang, memanah, dan berkuda. Menjaga tubuhnya ala Rasul. Makan
cara rasul, tidur cara rasul, dan pengobatan cara rasul. Di titik ini anak sudah dibekali ilmu ikhtiar dan rizqi,
sehingga saat 15 tahun ke atas anak paham bahwa bukan tugas kita
mengkhawatirkan rizqi, melainkan menyiapkan jawaban “dari mana” dan “untuk apa”
atas tiap karunia. Ikhtiar itu bagian dari ibadah, sedangkan rizqi itu urusan
Allah. Ikhtiar itu laku perbuatan yang harus dilakukan sungguh-sungguh, rizqi itu kejutan dariNya.
Semakin
dini kita persiapkan pendidikan berbasis potensi dan akhlak kepada anak-anak
kita, maka semakin cepat anak-anak “terpanggil” dalam menunaikan ibadah syar‟i
termasuk diantaranya haji dan nikah di usia muda.
Karena prinsipnya bukan orang yang “mampu”
yang akan dipanggil oleh Allah SWT, melainkan Allah akan “memampukan” orang
yang terpanggil.
Oleh
: Bunda Septi Peni Wulandani
Disusun oleh: Tim Pengurus Pusat HEbAT
Tidak ada komentar untuk "Konsep HE Post Aqil Baligh Usia >15 Tahun"
Posting Komentar